Komponen Bekisting Kolom Dan Cara Pemasangan

Posted on


Pembuatan banyak panel untuk setiap sisi cetakan (bekisting kolom) biasanya akan ditopang oleh balok kayu dengan arah tegak. Panel ini juga akan disokong secara horizontal dengan penguat horizontal dalam bentuk klem yang harus disesuaikan dengan perencanaannya. Penting sekali untuk mempertimbangkan bagaimana cara mempertemukan antar panel supaya membentuk sudut yang bisa bertemu dengan baik. Balok penguat tegak pada umumnya menggunakan balok kalu yang memiliki ukuran dan jarak sesuai dengan perencanaan.



Balok penguat tegak di jaman sekarang ini sudah banyak digunakan oleh berbagai perusahaan atau pabrik cetakan (bekisting) yang memiliki hak paten. Jika Anda lebih memilih untuk menggunakan balok pabrikan maka ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan, yaitu cenderung sangat ringan, memiliki dimensi yang seragam, lebih kuat, awet, lebih lurus, dan bisa digunakan hingga berulang kali. Selain itu, balok penguat horizontal atau klem umumnya menggunakan balok kayu yang dipres dan dikunci atau dimatikan dengan menggunakan paku.

Balok horizonal ini akan mengikat cetakan atau bekisting dengan erat di sekeliling kolom. Bahkan juga berguna dalam pengecoran yang dimana  berat agfegat basah dapat menekan panel plywood diteruskan menuju pada penguat tegak. Sampai pada akhirnya akan ditahan oleh balok horizontal ini. Sementara untuk material lain yang digunakan dalam proses ini adalah klem baja.

Untuk membersihkan semua kotoran yang dapat mempengaruhi kualitas beton, maka pada salah satu panel harus disediakan lubang pada dasar panel. Lubang ini berfungsi untuk membersihkan bagian dasar yang ada pada kolom sebelum akhirnya dilakukan proses pengecoran. Lubang ini disebut dengan cleanout hole yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

  1. Penyangga (Braching)

Cetakan (bekisting kolom) harus disangga dari berbagai arah dengan tujuan supaya tidak mengalami perubahan posisi, terutama ketika proses pengecoran sedang berlangsung. Material yang biasa digunakan adalah pipa besi, balok kayu, dan pipa-pipa scaffolding.

Tahap Pemasangan Cetakaan (Bekisting Kolom)

Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa Anda ikuti dalam memasang bekisting kolom:

  1. Langkah yang pertama adalah menetapkan posisi yang pada pada kolom dengan menggunakan alat ukur.
  2. Pembuatan sebuah tanda khusus untuk sepatu kolom sesuai dengan ukuran kolom yang sudah direncanakan. Caranya adalah menarik benang yang sudah dibasahi dengan cat. Lalu ditarik dari bagian ujungnya dan mengontrol kelurusan atas posisi kolom-kolom yang lain.
  3. Jika sudah maka sepatu kolom bisa dipasang.
  4. Melakukan pamasangan dan melengkapi tulangan kolom yang mencakup pemasangan beton decking di setiap sisi bagian luar tulagan.
  5. Melakukan pemasangan panel cetakan (bekisting kolom) yang sudah dilapisi dengan minyak. Jika sudah maka bagian sudut pertemuan panel harus ditutup untuk mengatisipasi terjadinya kebocoran sewaktu-waktu.
  6. Pemasangan klem kolom sesuai dengan rencana.
  7. Cetakan atau bekisting harus dalam posisi yang vertikal dan disangga dengan sangat kuat, yang mana harus menggunakan thedolile.
  8. Kotoran atau sisa-sisa potongan kayu dan kawat yang ada didalam cetakan (bekisting) harus dibersihkan melalui cleanout hole.
  9. Melakukan pengecoran beton dengan ketinggian yang sudah direncanakan, yakni lebih dari 2,5 cm di atas elvasi dasar balok.
  10. Jika beton di rasa cukup kuat, maka cetakan (bekisting) bisa langsung dilepas.

Baca juga: Cara Menghitung Kubikasi Beton

Jenis Bekisting Kolom

Ada banyak sekali jenis bekisting yang biasa digunakan dalam pekerjaan kolom, yaitu:

  1. Bekisting Konvesional

Bekisting konvesional merupakan jenis bekisting yang dibuat dari bahan dasar kayu. Jenis bekisting ini biasanya dipasang dan dibongkar pada lokasi yang dikerjakan. Pembongkarannya dilakukan secara bertahan, dimana rangkaian kompenen pembentuk bekisting harus dilepas dahulu jika beton sudah mencapai kekuatan yang diinginkan.

Bekisting dari material kayu memiliki banyak kekurangan, yaitu hanya bisa digunakan sekali. Lebih jelasnya, berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dari bahan kayu yang digunakan sebagai bekisting kolom:

  • Penggunaan bekisting tradisional memiliki tingkat fleksibelitas yang cukup tinggi. Hal ini karena bekisting tradisional bisa dibuat dan digunakan untuk struktur bangunan dengan berbagai macam bentuk.
  • Lebih menghemat biaya pekerjaan bekisting dalam skala pekerjaan yang kecil.
  • Bahan kayu tidak awet jika digunakan berulang kali.
  • Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan pemasangan dan pembongkaran bekisting.
  • Dalam proses pembuatannya akan menghasilkan banyak sampah kayu dan paku.
  • Menghasilkan bentuk yang tidak presisi.
  1. Bekisting Semi Sistem (Knock Down)

Karena bekisting konvesional memiliki banyak kekurangan, maka sekarang ini sudah tersedia bekisting knock down dengan banyak kelebihan. Bekisting semi sistem (knock down) merupakan jenis bekisting yang dibuat dari gabungan antara pelat baja dengan besi hollow.

Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan yang ditawarkan oleh bekisting knock down:>

  • Memiliki kekuatan yang cukup kuat dan bisa menopang beban berat.
  • Mudah untuk diperbaiki jika mengalami keursakan.
  • Memiliki ukuran yang seragam.
  • Bisa digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama.
  • Ukuran dan bentuk yang terbatas.
  1. Bekisting Fiberglass

Bahan fiber sebagai pengganti kayu bisa dibilang merupakan terobosan perencanaan yang jauh lebih efektif. Bekisting dari bahan fiber dapat mengatasi bentuk struktur yang mengandung arsitektur. Sebab, jika menggunakan jenis bekisting yang sebelumnya akan menyulitkan dalam perencaan bekistig.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *