Pengertian Dan Fungsi Beton Prategang

Posted on


Untuk mempermudah transportasi dari pabrik ke site, beton prategang biasanya dibuat menggunakan sistem post-tension yang dilakukan secara segmental (balok dibagi hingga menjadi beberapa bagian, seperti misalnya perbagian memiliki panjang 1 sampai 3 m).



Tahap Pembebanan Pada Beton Prategang

Berbeda halnya dengan beton konvesional, beton prategang pada umumnya akan mengalami beberapa tahap pembebanan. Dalam setiap tahapan diharuskan untuk mengecek kondisi serat tekan dan serat tarik dari masing-masing penampang. Dalam tahapan ini diberlakukan tegangan ijin yang tidak sama sesuai dengan kondisi beton dan tendon. Adapun tahap pembebanan pada beton prategang yaitu:

  1. Tahap Transfer

Tahap transfer merupakan tahapan ketika beton mulai mengering dan dilakukan penarikan kabel prategang. Dalam kondisi seperti ini yang bekerja hanyalah beban mati struktur, yakni berat struktur ditambah dengan beban pekerja dan alat. Beban hidup juga masih belum bekerja sehingga momen yang bekerja adalah minimum, dan gaya yang bekerja adalah maksimum karena belum kehilangan gaya prategang.

  1. Kondisi Service (Servis)

Kondisi service merupakan suatu kondisi yang dimana beton prategang digunakan sebagai salah satu komponen struktur. Kondisi ini barus bisa dicapai jika sudah kehilangan seluruh gaya prategang. Dalam kondisi ini, beban luar akan berada dalam kondisi yang maksimum dan gaya praktekan hampir mendekati minimum.

Material Beton Prategang

  1. Beton : hasil dari pencampuran beberapa material berupa semen, air dan agregat. dengan perbandingan berat campuran agregat kasar 44%, agregat halus 31%, semen 18%, dan air 7%. setelah 28 hari beton akan mencapai kekuatan yang ideal yang disebuta kuat tekan karakteristik. Kuat tekan karakteristik adalah tegangan yang telah melampaui 95% dari pengukuran kuat tekan uniaksial yang diambil dari tes penekanan standar, yaitu dengan kubus ukuran 15×15 cm, atau siliner dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm.  Beton yang digunakan untuk beton prategang adalah beton yang mempunyai kekuatan tekan yang tinggi dengan nilai f’c minimal 30 Mpa.
  2. Baja : material baja yang biasa digunakan  dalam pembuatan beton prategang adalah sebagai berikut:
    • PC Wire, biasanya digunakan untuk baja prategang pada beton prategang dengan sistem pratarik.
    • PC Strand, biasanya digunakan untuk baja prategang untuk beton prategang dengan sistem pascatarik.
    • PC BAR, biasanya digunakan untuk baja prategang pada beton prategang dengan sistem pratarik.
    • Tulangan biasa, yaitu tulangan yang bisa dipakai untuk beton konvensional seperti besi polos dan besi ulir

Kelebihan Dan Kekurangan Dalam Proyek Konstruksi

Beton Prategang (Prestressed concrete) mempunyai beberapa keunggulan bila dibandingkan dengan beton konvensional biasa, antara lain:

Kelebihan dari segi teknis:

  • Struktur beton prategang akan terhindar dari retak terbuka didaerah tarik akibat beban kerja.
  • Beton prategang akan lebih tahan terhadap korosi.
  • Kedap air, bagus digunakan untuk proyek yang dekat dengan perairan.
  • Karena terbentuknya lawan lendut akibat gaya prategang sebelum beban rencana bekerja, maka lendutan akhir setelah beban rencana bekerja, akan lebih kecil dari pada beton bertulang biasa.
  • Efisien karena dimensi penampang struktur beton prategang lebih ramping.
  • Lebih hemat dalam penggunaan baja.
  • Ketahanan terhadap geser dan ketahanan terhadap gaya puntirnya meningkat.

Kelebihan dari segi ekonomis:

  • Volume beton yang digunakan untuk produksi beton prategang lebih sedikit
  • Jumlah baja/besi yang digunakan untuk produksi beton prategang sedikit.
  • Beton prategang akan lebih menguntungkan jika dibuat dalam jumlah besar
  • Beton prategang hampir tidak memerlukan biaya pemeliharan, lebih tahan lama karena, dapat membuat balok dengan bentang yang lebih panjang.
  • Dengan menggunakan beton prategang bisa menghemat waktu pelaksanaan konstruksi.
Kekurangan beton prategang :

  • Diperlukan kontrol dan monitoring quality control (QC) yang lebih ketat dalam proses pembuatan.
  • Terdapat kehilangan tegangan pada pemberian gaya prategang awal.
  • Diperlukan biaya tambahan untuk pengangkutan.

Baca juga: Cara Menghitung Lendutan Balok

Contoh Soal

Sebuah balok prategang mempunyai penampang-I tidak simetris dengan tinggi total 1840 mm. Lebar flens atas dan flens bawah berturut-turut sama dengan 1800 dan 820 mm. Tebal flens atas berubah dari 180 mm pada ujung-ujungnya sampai 430 mm pada pertemuan dengan badan, yang tebalnya 180 mm.

Tebal gflens bawah berubah dari 150 mm pada ujung-ujungnya sampai 450 mm pada pertemuan dengan badan. Balok tersebut didesain untuk suatu bentangan 40 m yang ditumpu secara sederhana. Tegangan tekan yang diperkenankan pada saat transfer dan beban kerja dibatasi sampai 16 N/mm2, sedangkan tegangan Tarik pada saat transfer danbeban kerja b=dibatasi masing-masing sampai nol dan 1,4 N/mm2. Perbandingan kehilangan sama dengan 0,80.

(a) Hitunglah beban terpasang terbagi rata yang diperkenakan (b) Carilah besarnya gaya prategang kalau pada penampang di tengan bentang gaya tersebut terletak 130 mm dari tepi bawah, dan (c) Hitunglah batas-batas vertical di dalam di mana kabel harus diletakkan pada penampang di tengah bentang dan di atas tumpuan. Sifat-sifat penampang-I : ? = 1016500 ??2

?? = 700 ??

? = 4442 × 108 ??4

?? = 1140 ??

?? = 39 × 107 ??3

?? = 63 × 107 ??3

? = (1140 − 130) = 1010 ?? Berat sendiri,

? = (1,0165 × 1 × 24) = 24,10 ??/? ?? =

(24,1 × 402 ) = 4820 ?? ? 8

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *