Cara Menghitung Jumlah Anak Tangga Yang Benar

Posted on


  • ULN : ukuran langkah naik yang ideal
  • t : tinggi anak tangga (optrede)
  • l : lebar anak tangga (antrede)
  • 60 s/d 65 cm : konstanta jarak yang idea

Rumus tersebut berdasarkan pada satu langkah arah datar yang paling ideal yaitu sekitar 60 sampai 65 cm. Sementara untuk melangkah naik dibutuhkan tenaga hingga 2 kali lebih besar jika dibandingkan dengan melangkah datar.



Misalnya saja selisih tinggi lantai : 320 cm, dengan contoh perhitungan sebagai berikut:

  • t = 16 cm dan I = 26 cm. Jika rumus diatas dimasukkan yaitu 2t + 1 + (2.16) + 26 = 58 cm mengacu pada rumus yang berlaku bahwa idealnya adalah 60 sampai 65 cm. Maka sesuai hasilnya yaitu akan sangat landai.
  • Apabila kita coba dengan ukuran t = 20 dan I = 28. Jika rumus diatas dimasukkan yaitu 2t + 1 = (2.20) + 28 = 68 cm. Dengan angka 68 yang dimana jauh lebih besar dari idealnya yaitu 65 cm maka hasilnya nanti akan terlalu curam.
  • Apabila dicoba dengan menggunakan ukuran t = 18 dan I = 28. Jika rumus diatas dimasukkan yaitu 2t + 1 = (2.18) + 28 + 64. Nah, angka 64 ini masuk dalam angka ideal antara 60 sampai 65 maka ini merupakan ukuran ideal yang bisa digunakan.

Jika Anda sudah berhasil menemukan angka yang ideal, maka jumlah anak tangga yang kami sarankan yaitu (320 / 18) -1 = 17,778 – 1 = 16,778 buah anak tangga.  Jumlah anak tangga 16,778 ini bisa Anda bulatkan keatas menjadi 17 buah.

Selisih beda tinggi anak tangga dibagi secara merata 320 / t-1 + 17,778 cm. Mengingat bahwa selisihnya tidak lebih dari 1 cm sehingga tidak akan terasa, maka untuk beda tinggi anak tangga diletakkan pada satu anak tangga yang paling bawah atau paling atas.

Cara Menghitung Kemiringan Tangga

Cara Menghitung Kemiringan Tangga

Agar lebih jelasnya, kami akan membahas mengenai cara menghitung kemiringan tangga. Sebenarnya cara menghitung kemiringan tangga bisa dibilang sangat sederhana. Ukuran kemiringan tangga bisa dihasilkan dari perbandingan antara tinggi (lantai bawah dengan lantai atas) dan panjang tangga (yaitu ruang yang diperlukan untuk tangga). Kedua koefisien kemiringan tangga ini selanjutnya dirumuskan menjadi:

Z = y / x

Z = koefisien kemiringan tangga

Y = tinggi tangga (cm)

X = panjang tangga (cm)

Koefisien kemiringan (z) = 1, ini berarti y = x dan membentuk kemiringan 45o. Berdasarkan dari hal tersebut, maka untuk kemiringan tangga akan dibedakan menjadi:

  • Lantai miring 6o sampai  20o dengan koefisien kemiringan 0,1-0,36.
  • Lantai miring 24o sampai 45o dengan koefisien kemiringan 0,36-0,44.
  • Lantai miring 45o sampai 75o dengan koefisien kemiringan 0,44-1,0.
  • Lantai miring 75o  sampai 90o dengan koefisien kemiringan >3,7.

Untuk bisa mendapatkan tangga yaitu dengan kemiringan kurang lebih 24o sampai 45o maka untuk tinggi tangga (y) harus lebih kecil daripada nilai panjang tangga (x). Dimana nilai maksimal y = x tangga yang sangat landai (y lebih kecil dari x) tidak akan bisa memberikan rasa kenyamanan. Hal ini karena kaki terpaksa untuk menaiki undakan tangga yang terlalu banyak dengan ketinggian tertentu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *