Dalam metode ini, proses pengerjaannya membutuhkan waktu yang sangat singkat. Bahkan biaya yang dibutuhkan juga jauh lebih terjangkau jika dibandingkan dengan penimbunan tanah secara konvensional.
Metode 2: Vertical Drain
Suatu tanah bisa disebut sebagai tanah lunak jika tanah tersebut memiliki rongga kapiler dengan ukuran yang sangat kecil sehingga proses konsolidasi yang dimana ketika tanah mendapat beban akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Maka dari itu, vertical drain dalam bentuk stone column dibuat secara khusus untuk semakin mempercepat proses pengeluaran air yang berasal dari dalam tanah.
Cara kerjanya adalah dengan mengeluarkan air yang ada di dalam tanah dengan melalui vertical drain yang sudah dipasang. Untuk bisa mendapatkan hasil yang maksimal maka pemasangan vertical drain bisa dikombinasikan dengan pekerjaan pre-load seperti penimbunan tanah. Dengan demikian, air nantinya bisa lebih cepat keluar karena tanah sudah mendapat beban yang besar.
Metode 3: Cerucuk Bamboo/Corduroy
Perbaikan tanah menggunakan metode cerucuk bamboo atau corduroy dilakukan dengan cara meletakkan bantalan sedemikian rupa sehingga hamparan tanah nantinya tidak tercampur dengan tanah asli yang ada di bagian bawahnya.
Tanah timbunan tersebut kemudian akan membentuk sebuah lapisan kesatuan yang ada di atas tanah asli. Sedangkan untuk bahan baku yang biasa digunakan dalam pembuatan bantalan adalah bamboo (cerucuk) dan corduroy (kayu gelonggongan).
Metode 4: Tiang Pancang
Perbaikan tanah menggunakan metode tiang pancang dilakukan dengan cara mengaplikasikan bore pile atau PC spun pile. Konstruksi bangunan yang berdiri di atas tanah ini tidak bertumpu secara langsung pada tanah yang lunak, namun bertopang pada lapisan tanah keras yang ada di bagian bawahnya.
Kendala utama yang penting untuk diperhatikan dalam penerapan metode tiang pancang adalah terjadinya negative skin friction.
