Metode Pelaksanaan Patching Jalan (Penambalan)

Posted on


Solusinya pun bukan hanya menambal beberapa retakan saja. Namun juga harus membangun sistem drainase supaya tidak terjadi kerusakan yang sama lagi. Sistem drainase yang baik harus bisa membuang atau mengalirkan ais secara cepat menuju saluran drainase buatan maupun sungai.



  1. Distorsi

Distorsi (perubahan bentuk) pada perkerasan jalan aspal umumnya terjadi karena tanah dasar yang lemah dan pemadatan yang tidak maksimal pada lapisan pondasi. Distorsi ini bisa dalam bentuk amblas, jembul, keriting, dan alur.

Jenis kerusakan jalan ini tidak hanya bisa dilakukan dengan melakukan penambalan saja. Proses perbaikannya bisa dibilang sangat rumit dan membutuhkan banyak waktu. Adapun cara memperbaikinya adalah dengan menggaruk kembali, dipadatkan kembali, dan kemudian ditambahkan lapisan permukaan baru.

Baca juga: Pengertian, Fungsi Dan Pemasangan Bowplank

  1. Kegemukan

Kerusakan kegemukan dalam hal ini berupa permukaan jalan aspal yang menjadi sangat licin. Biasanya terjadi ketika temperatur naik sehingga aspal akan berubah menjadi lunak dan jejak roda kendaraan menyisakan bekas pada bagian permukaan jalan.

Kegumakan ini seringkali terjadi pada jalan aspal dengan kadar aspal tinggi pada campuran aspal. Selain itu, bisa juga dikarenakan pemakaian aspal dalam jumlah yang sangat banyak pada tahapan prime coat. Untuk mengatasinya bisa dilakukan dengan cara menghamparkan atau menyebarkan agregat panas lalu dipadatkan.

  1. Lubang-Lubang

Penyebab kerusakan jalan lubang-lubang adalah karena retakan yang dibiarkan begitu saja tanpa perlu dilakukan perbaikan sehingga membuat air meresap dan menyebabkan rapuhnya lapisan-lapisan jalan. Lubang-lubang yang semula kecil secara perlahan berkembang menjadi lubang-lubang dengan ukuran besar sehingga bisa membahayakan bagi pengguna jalan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *