Soil Striping : Pengumpulan top soil dan dimuat ke alat angkut.
Soil Stockpilling : Penyimpanan top soil di tempat yang telah ditentukan dan bersifat Sementara.
Soil Replacement : Penghamparan atau penempatan soil pada lahan bekas tambang sebagai rehabilitasi tambang.
Baca juga: Pengertian Dan Fungsi Tanah Dasar
2. Pekerjaan Land Clearing
Umumnya perkerjaan land clearing terdapat pada proyek proyek konstruksi dilakukan dengan memperhatikan lahan dan peralatan yang tersedia , seperti yang ditunjukan pada gambar.
Pada pengerjaan proses land clearing hal yang umumnya dilakukan adalah meliputi pekerjaan sebagai berikut :
- Underbrushing
Underbrushing adalah sebuah kegiatan yang lebih menjurus kepada kegiatan pembabatan pohon yang berdiameter maksimum 30 cm dengan tujuan mempermudah pelakasanaan penumbangan peophonan yang lebih besar.
- Felling/Cutting
Adalah kegiatan penumbangan pepohonan yang berdiameter besar dari 30 cm , dalam sepefikasi kegiatan yang tersedia , biasanya disebutkan kegiatan kegiatan .tertentu, seperti pohon yang ditumbangakan sampai ke bonggolnya tanpa merusak top soil sekecil apapun , kayu kayu yang kecil harus dipotong menjadi dua atau empat bagian yang nantinya dapat diperlukan untuk kegiatan transmogran dan sebagainya.
- Pilling
Kegiatan yang bertujuan untuk menumpuk kayu kayu atau tumpukan kayu pada jarak jarak tertentu. Yang diperlu diperhatikan adalah tumpukan kayu harus searah dengan angin yang berhembus.
- Burning
Adalah pembakaran kayu kayu yang telah mengering atau tumbang dengan tidak melalaikan kayu yang dapat dimanafaaatkan , Pembakaran diharuskan untuk mendapatkan abu abu sisa pembakaran yang dapat meningkatkan kesuburan dari tanah disekitarnya.
3. Metode Kerja Land Clearing
Metode pengerjaan yang dilakukan secara tepat dan benar sudah pasti akan mempengaruhi produktivitas alat. Untuk menentukan metode manakah yang harus digunakan biasanya tergantung dari beberapa faktor seperti volume atau spesifikasi proyek dengan volume besar dan waktu yang tersedia sangat singkat.
Maka dari itu, dalam prosesnya biasanya menggunakan buldozer karena merupakan sebuah alat yang efisien. Jadi untuk cara pengerjaan atau metode kerja yang berikutnya akan dititik beratkan pada penggunaan bulldozer.
3.1 Metode Penebasan dan Penumbangan
Pekerjaan penebasan dan penumbangan ini biasanya dikerjakan secara bersamaan. Ada beberapa metode yang digunakan, yaitu metode perimeter, metode outcrop, metode countour dan metode zig-zig. Untuk penggunaan metodenya bisa disesuaikan dengan kondisi medannya.
- Metode Perimeter
Metode perimeter biasanya digunakan pada real yang rata. Jika plot areal yang ingin dibuka sudah ditentukan, maka bulldozer akan langsung menumbangkan pohon, mulai dari luar menuju bagian dalam, mengelilingi plot areal dengan gerak bulldozer secara berlawanan dengan arah jarum jam.
Penumbangan ini harus dilakukan hingga sedemekian rupa sampai arah tumbangnya pohon dipastikan tidak menganggu pohon-pohon lain yang masih belum tumbang, namun hanya terjatuh pada areal yang sudah dikerjakan.