- Bambu sangat mudah untuk didapatkan, kuat, dan murah
- Pemasangan peracah tiang dari bambu bisa dibongkar dengan mudah dan bisa dipasang kembali tanpa merusak bambu.
- Bahan pengikatnya menggunakan tali ijuk.
b. Sistem perancah bambu dengan konsol dari besi
Sistem perancah bambu dengan konsol dari besi ini hanya ditopang oleh satu tiang bambu saja. Hal ini tentu berbeda dengan perancah lainnya yang ditopang oleh beberapa tiang.
Keuntungannya adalah sebagai berikut:
- Tidak terlalu membutuhkan banyak bambu
- Cara pemasangan yang lebih cepat jika dibandingkan dengan perancah bambu
- Jauh lebih praktis dan lebih menghemat tempat
- Pemasangan konsol bisa dipindahkan langsung dari tingkat 1 ketingkat yang diatasnya
- Untuk tiang bambu sudah tidak perlu dipotong.
c. Perancah tiang besi atau pipa
Pada jenis perancah tiang besi atau pipa ini alat penyambungnya menggunakan kopling, untuk penyetelan yang jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan perancah tiang bambu.
3. Perancah Besi Beroda
Perancah besi beroda dibuat dari bahan dasar pipa galvanis. Jenis perancah ini bisa dipasang di lapangan atau bisa juga di dalam ruangan. Fungsi roda yang ada dalam perancah ini adaah untuk dapat memindahkan perancah.
Jenis perancah besi beroda ini berbeda dengan perancah lainnya, karena pada bagian-bagian dari tiangnya sudah berbentu kusen, sehingga untuk penyetelan atau pemasangannya sudah pasti lebih mudah dan praktis.
4. Perancah Besi tanpa Roda
Perancah besi tanpa roda memiliki banyak komponen seperti kaki pipa berulir, penguat vertikal, kusen bangunan, sambungan pasak, tiang sandaran, panggung datar, papan panggung, papan pengaman, tiang sandaran, penutup sandaran, penopang, konsol penyambung, konsol keluar, tiang sandaran tangga, anak tangga, pinggiran tangga, sandaran dobel, dan sandaran tangga.
5. Perancah Menggantung
Perancah menggantung hanya digunakan pada pekerjaan dalam pemasangan eternit saja, pekerjaan finishing eternit, plat beton, dan lain sebagainya. Jadi untuk perancah menggantung digunakan secara khusus pada pekerjaan bagian atas saja.
Sedangkan untuk pelaksanaannya, perancah akan digantungkan pada bagian atas bangunan dengan menggunakan tali atau rantai besi.
6. Perancah Frame
Perancah frame pada umumnya dibuat dari bahan dasar pipa atau tabung logam. Jenis perancah yang satu ini bisa disusun sedemikian rupa agar menjadi satu kesatuan perancah yang tinggi dalam menopang para pekerja pada kegiatan konstruksi yang berlokasi tinggi.
7. Perancah Dolken
Perancah dolken adalah perancah yang terbuat dari kayu dolken. Kayu bulat atau dolken umumnya digunakan untuk tiang-tiang perancah dan ukuran yang paling umum digunakan adalah berdiameter 6 sampai 10 cm.
8. Two Point Adjustable Suspension Scaffold
9. Strip Board One Side Scaffold
10. Auxiliary Fixures For Pipe Scaffolding
11. Bracket One Side Scaffold
Selain beberapa jenis perancah diatas, sebenarnya masih ada banyak sekali jenis perancah atau scaffolding yang ada di dunia dan hampir setiap negara mempunyai jenis perancah yang khas.
Harga Berbagai Jenis Scaffolding
NO | Nama Barang | Harga Scaffolding |
1 | Scaffolding 190cm set | Rp 633.000 |
2 | Scaffolding 170cm set | Rp 595.000 |
3 | Scaffolding ladder 90cm set | Rp 470.000 |
4 | Scaffolding 190cm galvanis set | Rp 713.000 |
5 | Scaffolding 170cm galvanis set | Rp 663.000 |
6 | Scaffolding ladder 90cm galvanis set | Rp 538.000 |
7 | Main frame 190cm | Rp 241.000 |
8 | Main frame 170cm | Rp 222.000 |
9 | Ladder frame 90cm | Rp 162.000 |
10 | Cross brace 220cm | Rp 62.500 |
11 | Cross brace 193cm | Rp 60.000 |
12 | Joint Pin | Rp 6.500 |
13 | Main frame 190cm galvanis | Rp 269.000 |
14 | Main frame 170cm galvanis | Rp 244.000 |
15 | Ladder frame 90cm galvanis | Rp 185.000 |
16 | Cross brace 220cm galvanis | Rp 72.500 |
17 | Cross brace 193cm galvanis | Rp 69.000 |
18 | Joint Pin galvanis | Rp 7.500 |
19 | Jack base 60cm | Rp 82.000 |
20 | U head 60cm | Rp 82.000 |
21 | Cat walk | Rp 300.000 |
22 | Cat walk galvanis | Rp 350.000 |
23 | Tangga 190cm | Rp 512.500 |
24 | Tangga 170cm | Rp 487.500 |
25 | Tangga 190cm galvanis | Rp 619.000 |
26 | Tangga 170cm galvanis | Rp 594.000 |
27 | Roda karet 6″ /set (4pcs) | Rp 512.500 |
28 | Tie Rod 16mm 1mtr | Rp 44.000 |
29 | Wing nut | Rp 31.500 |
30 | Pipa support TS-90 | Rp 281.500 |
31 | Fix / Swivel Clamp 11/4″ / 11/2″ anman | Rp 25.000 |
32 | Scaffolding pipa galvanis 11/2″, 2.4mm, 6mtr | Rp 500.000 |
33 | Scaffolding pipa galvanis 11/2″, 3.2mm, 6mtr | Rp 619.000 |
34 | Metal plank 1.2mm, 25cm, 3mtr | Rp 287.500 |
Harga disadur dari: https://www.lammindonesia.com/
Cara Menghitung Kebutuhan Scaffolding
Dalam menghitung kebutuhan scaffolding, Anda diharuskan untuk menggunakan metode maping. Dengan metode maping maka bisa menghitung lebih akurat mengenai jumlah scaffolding yang diperlukan. Berikut ini adalah dua macam jenis perhitungan kebutuhan scaffolding sesuai dengan fungsinya.
Penghitungan untuk Balok dan Plat Lantai
Ketika menggunakan scaffolding dalam pembangunan maka prioritaskan dulu dalam pembuatan balok, baru setelah itu pembuatan plat lantai. Ukurlah ketinggian struktur yang ingin dibangun sehingga Anda dapat mengetahui jumlah tingkat scaffolding yang diperlukan. Karena memiliki fungsi sebagai penahan scaffolding, hitunglah volume ruangan yang ada dibawah bekisting dak yang ingin dicor. Lazimnya ukuran scaffolding 1.8 m (p), 1.2 m (l), dan 1.7 m (t).
Rumus: Volume Ruangan (m3): 3.6 m3 (Volume scaffolding)
Contoh: Volume ruangan (Jumlah panjang x lebar x tinggi ruangan) 100 m3: 3.6 m3= 27 set