Metode Pelaksanaan Patching Jalan (Penambalan)

Posted on


  • Proses pemadatan bisa dilakukan pada setiap lapis agregat hingga benar-benar padat dengan menggunakan sebuah alat pemadat seperti combination vibratory roller. Jika lapisan agregat sudah dipadatkan maka bisa langsung diuji dengan menggunakan alat yang bernama sand cone. Tingkat kepadatan lapisan agregat dalam hal ini harus berdasarkan spesifikasi teknis pekerjaan yang sudah ditentukan.
  • Menyemprotkan lapis resap pengikat atau prime coat menggunakan asphalt sprayer. Penyemprotan harus secara merata di bagian permukaan agregat.
  • Campuan aspal bisa di hamparkan di atas permukaan yang sudah dilapisi dengan resap pengikat (prime coat), bisa menggunakan alat penghampar atau bisa juga secara manual. Penyebaran campuran aspal ini harus sesuai atau sebanding dengan lapisan aspal yang berada di area penambalan (patching) terkecuali jika mendapat perintah yang berbeda dari direksi pekerjaan.
  • Langkah berikutnya adalah memadatkan aspal dengan combination vibratory roller. Namun bisa juga menggunakan alat lain dengan syarat sudah harus mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan.
  • Membersihkan tempat atau lokasi pekerjaan dari sisa-sisa pekerjaan. Tujannya supaya nantinya tidak menganggu atau memberikan dampak yang bahaya bagi para pengguna jalan.
  • Demobilitasi seluruh alat pekerjaan dan para pekerja.

Baca juga: Cara Menghitung Volume Galian Dan Timbunan Jalan

Faktor Umum Penyebab Kerusakan Jalan Aspal

Ada banyak sekali faktor yang menjadi penyebab terjadinya kerusakan jalan aspal ataupun beton. Namun faktor-faktor yang paling umum dijumpai adalah sebagai berikut:



  • Meningkatnya Beban Volume Lalu Lintas 

Tentunya meningkatnya volume beban volume lalu lintas sangat mempengaruhi faktor terjadinya kerusakan jalan, karena pada saat perancangan perkerasan jalan, tentunya akan dirancang sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku (SNI). hal ini paling umum ditemukan pada perkerasan lentur atau aspal, itulah mengapa perkerasan aspal memerlukan biaya pemeliharaan yang lebih besar, namun kerusakan jalan akibat meningkatnya volume lalu lintas pada perkerasan jalan beton juga bisa terjadi, terlebih jika selalu dilalui oleh kendaraan berat seperti truk yang bermuatan berlebih.

  • Sistem Drainase yang Buruk

Kebanyakan jalan rusak karena tidak di dukung oleh drainase yang baik, karena  secara prinsip air harus secepat mungkin dialirkan supaya tidak menimbulkan genangan di badan jalan.

  • Kesalahan perencanaan tebal perkerasan jalan

Kerusakan jalan raya juga dapat disebabkan oleh kesalahan dalam perencanaan tebal perkerasannya, Oleh karena itu diperlukan pengambilan data-data yang tepat sesuai yang dibutuhkan untuk perencanaan tebal perkerasan jalan.

  • Kurangnya Perawatan atau Pemeliharaan

Kurangnya perawatan atau pemeliharaan pada  jalan sejak dini dan tepat seperti saat adanya kerusakan kecil yang dibiarkan terus menerus dapat mengakibatkan timbulnya lubang, dan dapat mencelakai pengendara maupun pengguna jalan yang melintasinya.

Baca juga: Cara Menghitung Dan Contoh RAB Saluran Drainase

Jenis-Jenis Kerusakan Jalan Aspal

Untuk melengkapi pembahasan ini kami akan menjelaskan mengenai jenis-jenis kerusakan jalan aspal. Adapun jenis-jenis kerusakan jalan aspal ataupun beton adalah sebagai berikut:

  1. Retak Lelah dan Deformasi Pada Semua Lapisan Perkerasan Jalan

Jenis kerusakan jalan ini banyak dijumpai di jalan-jalan antar provinsi. Hal ini dikarenakan banyaknya kendaraan berat yang melintas, seperti bus dan truk. Beban kendaraan yang berat inilah yang membuat setiap lapisan perkerasan mengalami regangan dan tegangan. Jika dibiarkan begitu saja maka akan memicu timbulnya retak lelah dan deformasi.

Saat musim hujan tiba, air dipastikan bisa masuk langsung ke dalam retakan yang bisa membuat retakan menjadi lubang yang semakin besar. Maka dari iu, jika terjadi retak lelah dan deformasi maka harus melakukan perbaikan dengan penambalan-penambalan.

  1. Retak

Perlu diketahui bahwa ada beberapa jenis retak yang biasa terjadi pada jalan perkerasan aspal, yaitu retak kulit buaya, retak sambungan bahu, retak pinggir, retak susut, retak refleksi, dan retak selip. Retakan tersebut pada umumnya disebabkan oleh sistem drainase jalan yang baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *