Macam-Macam Material Sloof dan Ukurannya Untuk Bangunan Rumah

Agar pelaksanaan pembentukan pondasi bangunan dapat berjalan lancar, aspek penyusunan sloff perlu diperhatikan dengan baik. Dengan begitu, pada kesempatan kali ini akan disampaikan mengenai jenis-jenis dari sloof.

Konsep sloof

Berdasarkan penempatannya, sloff menjadi bagian dari pondasi yang biasanya terletak di atas tanah padat atau diletakkan di atas pondasi pasangan batu. Biasanya, kondisi sloff akan bertumpu di atas pasangan batu, sloof tidak hanya memikul beban sendiri dan beban dinding di atasnya, namun juga memikul beban kolom. Hal ini karena sloof yang bertumpu di atas pasangan batu terikat dengan kolom-kolom yang memikul beban dari struktur atas. Beban-beban tersebut diteruskan ke pasangan batu yang terletak di bawah sloof.

Jenis-jenis material sloof

1. Besi

Besi menjadi sebuah contoh umum sloof yang dapat diterapkan. Penggunaan besi biasanya akan dilengkapi dengan komponen besi tulangan dan beberapa hal pokok seperti cintin atau sengkang dalam komposisinya.

2. Kayu

Sloof dapat berfungsi sebagai elemen pengikat dan penggunaan kayu dapat diterapkan pada sloof. Penerapan sloof kayu biasanya digunakan pada rumah adat dengan konsep rumah panggung.

3. Batu bata

Meskipun banyak yang menganggap batu bata kurang kokoh, sloof dapat dibuat dari material ini. Penggunaan batu bata dianggap lembab sehingga dianggap tidak kuat dalam menyangga bebas di atas pondasi.

4. Beton bertulang

Material sloof yang sangat ideal digunakan adalah beton bertulang. Beton amemiliki sifat yang kuat dan apabila digunakan sebagai sloof akan memberikan bangunan yang berdiri kokoh. Jenis yang sering digunakan adalah balok pengikat pada pondasi tiang.

Fungsi Sloof

Fungsi utama sloof adalah sebagai dinding penahan beban. Dengan cara ini, dinding terlindungi dari retakan atau bahkan roboh karena sifatnya yang kokoh bisa untuk menahan pergeseran tanah hingga gempa.

Pages: 1 2 3 4 5